“Aku memang bukan siapa-siapa. Untuk mendapatkanmu, aku sudah siap-siap jika perjuanganku sia-sia.” - Ucap Halyan, kala itu di lini kala. Entah tulisanmu barusan itu untuk siapa, atau cuma sekedar kumpulan kata-kata yang tak begitu berarti apa-apa buatmu, bagiku ialah luar biasa. Aku begitu suka permainan katamu dari perpaduan “siap-siap” dan “sia-sia” bergabung dalam kata “siapa-siapa” sampai menjadi tulisan yang begitu berarti buatku. Dari sudut pandangmu aku tahu bahwa kamu begitu berjuang untuk menjadi siapa-siapa ketika mendapatkan, dan sudah bersiap-siap kalau perjuanganmu nyatanya cuma sekedar sia-sia. Sayang, sangat berartinya dia bagimu. Siapapun dia, kuharap kamu dapatkan dan merupakan kebutuhanmu. Iya, kebutuhanmu. Semoga sampai tak kau jadikan dia Tuhanmu. Sayang, aku turut bahagia atas bahagianya kamu. Bukan, bukan karena bahagiamu dengan yang lain. Kurasa semua pun tahu, bahagia atas itu, cuma sebatas semu. Tetapi karena saat ini, kamu sedang bersamaku. Aku t