Mungkin adalah aib, jika di Malam Minggu reremaja seperti aku ini hanya berdiam diri di rumah saja. Sebenarnya hanya sekedar malas ketika Ibu bertanya “Kamu nggak pergi sama pacarmu?”, mungkin pikiran Ibu masih kolot dan merasa sedang berada di jamannya; diapeli kekasihnya dan dibawakan martabak manis rasa cokelat susu, rutin setiap Malam Minggu. Ah, itu pasti pikir Ibu. Karena menghindari pertanyaan Ibu yang seperti itu, mau tidak mau aku harus melepas rasa nyaman berada di atas kasur dan melepas headphone dari musik-musik Coldplay yang sedang terputar merdu dari iPod ber- case warna merahku ini. Yang mengesalkan lagi adalah, berpikir siapa yang harus kukencani, ah maksudku sekedar menemani minum kopi di sebuah Kafe, seperti itu. Senja hilang, datang malam. Tanda sebentar lagi Ibu mengetuk pintu untuk mengajak makan malam bersama, dan tentu Ibu sudah menyiapkan pertanyaan yang-sangat-sangat-malas-untuk-kujawab. Dengan cepat aku meng- scroll phone number di contact smar