Aku baru ingat, ternyata dulu ketika aku menginginkanmu, aku memaksa Tuhan untuk menyampaikan pintaku padamu, aku memaksa Tuhan untuk menjadikanmu sesuatu yang berharga dihidupku dan yang mengisi kekosongan hatiku. Aku memaksa Tuhan sampai menangis hingga marah. Ternyata Tuhan benar-benar mewujudkan pintaku! Semuanya benar-benar terjadi sesuai pintaku pada Tuhan, keluhku pada Tuhan, hingga Tuhan benar-benar memudahkan apa yang sedang aku pikirkan! Ini yang aku benar-benar inginkan! Kamu memberi senyum setiap pagi, mengirim sejuta kata manis melebihi manisnya senyummu, membalut hariku dengan segala ketenangan sikapmu, Ah. Indah sekali! Aku bisa membuat iri perempuan-perempuan yang menunggumu, yang mencintaimu, yang mengagumimu, dengan cara menjadi perempuan yang membanggakan untuk kekasihku, dengan cara menunjukkan kehebatanku. Ya, mereka iri padaku karena cuma aku milikmu. Aku! Ah, benar-benar masih serasa mimpi! Semua berjalan rapih seperti delusi imajin yang aku buat sebelu