Skip to main content

A

Sama sekali aku tidak berniat untuk membuat kamu tau tentang yang aku rasa saat ini. Bahkan sebisa mungkin aku menyembunyikan perasaanku didepanmu. Atau mungkin, aku bisa pura-pura tidak tahu. Seketika fikiran ini menyerangku,

“Bagaimana dia tau kalau kamu tidak pernah bilang kalau kamu suka? Bagaimana dia membalasnya?”

“Tapi bagaimana dia bisa membalas, sedikitpun kami tidak dekat sama sekali”

Bingung.

Hari ini, ya. Tak terhitung berapa kali aku bertemu dengan kamu. Ya, dengan jelas aku melihat kamu. Tapi tak sedikitpun kamu tahu, bahwa aku meperhatikanmu, bahkan setiap gerakmu, warna bajumu, sampai ketika kamu tersenyum.

Malam ini, lebih dari 3 kali aku kebetulan bertemu denganmu, tanpa sengaja. Ya walaupun dalam hati sudah berekspektasi. Hehe. Aku melihat kamu bersepeda malam ini. Aku juga melihat kamu jalan keluar untuk mencari makan malam, ya, itu tanpa sengaja. Entah kenapa bayangannya masih mengendap pekat di dalam otak keritingku. Lagi-lagi kamu.

Aku memang sedikit pandai merangkai kata, ya. Dalam tulisan, atau bercerita kepada beberapa teman tentang segala mimpi dan apa yang telah aku lakukan kemarin. Tapi entah kenapa, jika dihadapkan dengan kamu, lidah terasa kelu, dingin dan beku. Dan bahkan mengubah 360 derajat sikapku, terlihat bodoh. Atau bisa dibilang salah tingkah mungkin. Aku selalu menebak-nebak, apa penilaianmu terhadap sikapku yang seperti orang tolol ketika bicara denganmu, satu jam setelah bicara, ya, aku teriak menjerit-jerit terhadap apa yang aku lakukan tadi terhadapmu. Padahal kamu hanya bilang “Terima kasih”, atau bertanya tentang sesuatu yang tidak penting.

Lagi-lagi perasaan suka membuat aku jauh terlihat bodoh.

Terlihat lebih bodoh lagi ketika aku menulis ini, lagu ini terputar dari laptop tuaku,

“So close yet so far, it’s tearing me apart

What I would do, to be there with you” So Close Yet So Far - Hoobastank

Ah, too much hope. Close to be your friend, it should enough for me. J

Comments

Popular posts from this blog

Alay vs Bopung .. waw (*new)

Awkey, selamat datang kembali di miss.idiot's blog. Udah lama yah gue gak nulis. kangen juga .. Pada kangen kan sama gue ? (pasti jawabannya 'enggak!') yaudah, lanjut deh ..... 'Alay? Bopung? apaan sih tu?, ada yang tau gak?' Yap . Anak muda jaman sekarang sungguh sangatlah kreatif dalam menciptakan sebuah istilah gaul. Yang pasti bukan gue yang menciptakan istilah tersebut, karena gue bukanlah anak gaul. Hoho. Sepertinya semuanya sudah tau. Terlihat dari tampang saya yang lugu ini. (Hak Cuih Pret!) Jadi, Kemaren gue iseng2 buka bulletin board di friendster, ternyata rame banget ya coy(maaf, saya terkena Budi Anduk Syndrome. haha) ada yg cuma nulis 'onlen onlen, komen dong' , 'i love u so much' , 'brengsek! bajingan' , etc, entah itu di tujukan untuk siapa. Tapi mata gue hanya tertuju pada satu bullbo(bulletin board) entah itu buatan siapa, yang pasti isinya lumayan menarik buat di analisis. Yap. Karena gue belum pernah denger kata2 atau

Ada apa dengan penulis blog ini ???

Siapa sih Anggy itu ??? jawabannya adalah : "GUE" . ya masa elo ? ahahaha . Nama sebenarnya Si Anggy itu adalah " SONIA ANGGY YANIAR ", seringnya di panggil *Anggy *Aghie *Gigi *Si Jangkung Lahir pada tanggal 10 Oktober 1991 , di tanah air tercinta. Ciri-ciri gadis itu sebagai berikut : *Punya tahi lalat di jidat sebelah kanan ( untung kanan, coba tengah2, jadi "nehi2 aca2", ahaha) *Berpengawakan kurus tinggi kira2 168 cm dan beratnya 46 kg (waw . ) *Berkulit sawo busuk, maksudnya sawo matang. (gak item2 banget lah) *Suka warna merah *Jarang makan (kagak punya duit) *Tinggal di daerah terpelosok yang amat sangat jauhhh disana . (dapetin sinyal internetan aja macet2), BSD, (Bekasi Sonoan Dikit) ahahaha .. *kemana2 ngemut lolipop . (kalo ketemu gue wajib ngasih gue minimal 2 lolipop) :D *Nama bokap gue Yayan Suryana,S.IP *Nyokap Yuyun Yohana (namanya samaan .) *Punya ade rese2 yang namanya "Shakty" dan "Icha" *Punya kaka yang amat sangat

Aku, Dia, Cinta, dan Diam

Jadi begini rasanya mencintai diam-diam. Melihatnya dari kejauhan saja, senangnya luar biasa bukan main. Ya, aku mengaguminya bahkan sekaligus mencintainya sudah hampir 6 tahun, secara diam-dialm. Seharusnya cintaku bunyi, tak cuma diam. Sebab kami saling mengenal satu sama lain, dan bahkan sering membuat konversasi yang menyenangkan, walau hanya sekadar melalui messenger. Yudha Andhika, ialah nama lengkapnya. Dia adik kelasku ketika SMA lalu. Kami cukup dekat, sebab dia berpacaran dengan sahabatku. Saat itu, aku tak jatuh cinta, cuma sekadar kagum akan kepandaiannya. Entah, buatku, lelaki yang pandai selalu mempunyai kharisma tersendiri, terlebih dia mampu bergaul dengan banyak orang. Kabar putusnya hubungan Yudha dengan Leona -sahabatku- tak memberi kebahagian tersendiri bagiku, sebab aku tak mungkin bisa membuatnya menoleh dan meminta hatinya. Cukup mencintainya saja, bukan untuk memiliki hatinya, ujar benakku. Waktu berjalan. Siapa bilang waktu tak mempunyai kaki? Fils