Skip to main content

Review: Skripshit, Kisah Sesat Mahasiswa Abadi


Ini ketika gue membaca sebuah buku yang judulnya Skripshit, gue menemukan kehidupan. Begitu banyak banget cerita yang bikin gue mikir, muter otak bolak-balik sampe banyak banget burung mengitari kepala gue. oke, gue lebay. Tapi emang bener. 3 chapter terakhir bener-bener bikin gue berlinang air mata. Iya, chapter Life is a Journey, Sebuah Awal Episode kedua, sama Skripshit sebagai penutup adalah yang membuat gue galau maksimal dan geleng-geleng kepala betapa menjalani sebuah kehidupan itu adalah tantangan yang harus dihadapi, dengan cara berpikir, melakukan sesuatu, dan bagaimana cara kita menikmatinya. Di chapter lain, banyak cerita yang membuat gue senam muka akibat tertawa karena ceritanya bener-bener kocak. xD

Ini dia penampakan bukunya.


Skripshit ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang mahasiswa yang bernama Alitt Susanto (-entah kapan julukan “mahasiswa” ini bisa lepas dari dirinya dan mendapati gelar “sarjana”-) dari Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Bahasa Inggris.

(klik gambar untuk melihat gambar lebih jelas)

Skripshit terdari dari beberapa chapter, diantaranya:

- Welcome To The Jungle

- Kancutmu Mengalihkan Duniaku

- Friday I’m in Love, But…

- When a Weirdo Fell in Love

- A Broken hearted Weirdo

- Side Job, Side Jerk

Hanjriiiit, ngitungin satu-satu. Nanti kalian baca sendiri bukunya, banyak banget cerita keren dan gokil dari setiap chapter yang diceritain disitu. Dan 3 chapter terakhir yang banget-bangetan gue suka, tuh yang tadi gue sebutin judul chapter-nya di atas.

Eh iya, satu chapter yang bikin gue ngakak banget yaitu di chapter “Kisah Kasih Kumpeni”. Dimana kak Alit ini mempunyai beberapa teman orang asing yang kocak-kocak banget. Yang pertama, Fuji.

Fuji, gadis Jepang bertubuh gempal, baik, ramah dan murah senyum. Dia tinggal di sebuah home-stay disebelah kosan gue. Seperti kebanyakan orang Jepang lainnya, dia nggak bisa nyebut nama “Alit” dengan benar, dia selalu manggil “Arit”.

Dan ya, yang terlintas di otak gue langsung ke nyabutin rumput di sawah. Iya, arit. Arit itu pisau besar yang membentuk seperti bulan sabit. Kayak gini nih:

Sumber: google

Bahahahahak xD

Yang kedua, ada Hovac. Si bule ini ketemu kak Alit di Malioboro pas ulang tahun Jogja. Si Hovac nyasar nggak tau jalan pulang ke hotelnya, dan Alit berniat baik untuk bantuin dia balik ke hotelnya, awalnya si bule ini nggak percaya kalo Alit mau bantuin, mungkin akibat mukanya kak Alit itu nyere…. *sinyal ilang* #takutdikeplak. Eh oke lanjut, tapi akhirnya si bule mau dianter kak Alit balik ke hotelnya. Dan si bule ini manggil nama “Alitt” dengan menyebut “Alert”. Aseli ngakak.

Nah, yang ketiga ada si Bam. Ini yang paling kocak. Si Bam ini dari Vietnam. Dialog ini nih yang bikin ngakak.

“Ayitt, how much is youl phong numbel?”

“I have one… yeah, only one, Bam.”

“Yes, how much is it?”

“I bought it for only Rp. 100.000. why?”

“Nyo! Nyo! I ask for youl numbel!!!!”

“NO! I use my number for all of my business, you can’t take it from me!”

“Idiot! I just wanna know youl numbel to call you flom my cellphong! MY CELLPHONG!!”

Itu bikin ngakak banget-bangetan. If you know what I’m thinking about that dialogues. X))

Gue mau review chapter “Skripshit” juga deh. Penutup dari buku Skripshit, Kisah Sesat Mahasiswa Abadi ini yang bener-bener bikin gue galau maksimal nggak ketulungan. Karena di chapter ini, nyeritain perjuangan skripsinya Kak Alit dan alasan kenapa skripsinya bisa sampe ketunda-tunda. Data skripsi yang ada di flash disk, komputer, hard copy yang ada di gudang, semuanya hilang tanpa direncanakan sama sekali. (ya iyalah, mana ada orang mau ngerencanain hilangnya data penting kayak gitu. Pffft.) Dan kak Alit ini kerja untuk ngebiayain kuliahnya. Banyak juga alasan lain yang nggak kita duga kenapa bisa skripsinya ketunda. “Wisuda di waktu yang tepat, bukan wisuda tepat waktu”. Eh, lupa, pokoknya begitulah kutipannya. *saking ngantuknya ngetik jam setengah 2 pagi, males ngoprek-ngoprek novel Skripshit-nya, hehe*

Dan ya! Itu bikin gue kepikiran sampe sekarang. Gue mau ngambil skripsi di semester depan, sekitar 3 bulan lagi dari sekarang, dan pendaftaran pengambilan tema skripsi di tanggal 11 April ini. WHAT THE IH?!! By the way, jurusan gue Sistem Informasi, dimana skripsinya dibagi 2, minor sama major. Minor project udah gue lewati di semester 5 kemaren. Dan Alhamdulillah, gue dan kelompok gue lulus dengan mata bernanah karena tiap hari di depan komputer dan buku-buku gede dan bolak balik ke perusahaan yang kita buatin sistemnya. Dosen pembimbingnya super kampret, dan dosen pengujinya yang biasanya di kelas biasa baik banget, pas jadi dosen penguji, kampretnya melebihi kejamnya Hitler pada jamannya. Tapi Alhamdulillah luluuuus. Lulus, iya lulus syarat untuk skripsi major. IYA! SKRIPSI MAJOR! JAUUUUUUH LEBIH SEREM DARI PADA SKRIPSI MINOR DI SEMESTER 5. Hwaaaa! Takutttt!

Untung baca Skripshit dari minggu lalu. Pas kelar baca, langsung buka slide briefing yang di share kemaren sama si Chitra. Syarat dan ketentuan skripsi, salah satunya pilih anggota kelompok maksimal 3 orang untuk kelas yang kelas, dan kelas yang non-kelas. Bingung kan? Gue sih nggak. (apasih anggi). Dan seketika gue langsung nyari temen kelompok. Pastinya yang enak diajak untuk jadi partner yang baik. Gue coba Tanya kesana-kemari, dan hampir udah pada dapet kelompok, akhirnya gue mendapati kelompok bareng Chitra dan Ario. Ngeliat dari sikap dan sifatnya, kayaknya cocok sama gue. sip, semoga bisa jadi partner yang baik. Abis itu nentuin tema dan perusahaan mana, jadwal dan sebagainya. Dan dalam waktu dekat ini gue sangat disibukkan denga tugas-tugas project kuliah lainnya dan mau uts, sampe nggak ada waktu buat nyari perusahaan buat magang. Semuanya benar-benar harus gue atur sedemikian rupa dan benar. Ya, gue mau wisuda tepat waktu, dan di waktu yang tepat. Semuanya udah gue atur dan tinggal gue jalanin sesuai rencana. Gue udah menyiapkan banyak rencana. Gue pasti bisa dapetin kerjaan yang sesuai dan cocok dengan kemampuan gue. semangat, Nggi!

Oke, Nggi. malah curhat. ( --,)

By the way, di Skripshit ini kalian bakalan tau tentang kak Alit dan hal-hal yang nggak kita kira sebelumnya. Banyak banget kejutan di dalamnya. Dijamin nggak bakalan nyesel deh baca buku ini.

gambar diatas kalo di crop jadi begini, khayalan kak Alit lagi wisuda..

Mau bobok dulu yaw. Bye, bye!



-review sekalian curhat-

Comments

alitt said…
AAAAAAAAKKKK!!! Review dari Sonia Anggi.. Orang pertama yang mau bikinin gue banner.. Ahahahaha..
Makasih udah mau baca karya gue ya dek..
Btw, Jadian yuk?! :)
Sonia Anggi Y said…
sama-samaaaa kakak! :D
semoga suka gambarnya ya biarpun berantakan. xO
Jadian? nggak mau ah. aku nggak mau mematahkan banyak hati wanita yang menggila-gilaimu di luar sana. bihihihik! x))))

Popular posts from this blog

Alay vs Bopung .. waw (*new)

Awkey, selamat datang kembali di miss.idiot's blog. Udah lama yah gue gak nulis. kangen juga .. Pada kangen kan sama gue ? (pasti jawabannya 'enggak!') yaudah, lanjut deh ..... 'Alay? Bopung? apaan sih tu?, ada yang tau gak?' Yap . Anak muda jaman sekarang sungguh sangatlah kreatif dalam menciptakan sebuah istilah gaul. Yang pasti bukan gue yang menciptakan istilah tersebut, karena gue bukanlah anak gaul. Hoho. Sepertinya semuanya sudah tau. Terlihat dari tampang saya yang lugu ini. (Hak Cuih Pret!) Jadi, Kemaren gue iseng2 buka bulletin board di friendster, ternyata rame banget ya coy(maaf, saya terkena Budi Anduk Syndrome. haha) ada yg cuma nulis 'onlen onlen, komen dong' , 'i love u so much' , 'brengsek! bajingan' , etc, entah itu di tujukan untuk siapa. Tapi mata gue hanya tertuju pada satu bullbo(bulletin board) entah itu buatan siapa, yang pasti isinya lumayan menarik buat di analisis. Yap. Karena gue belum pernah denger kata2 atau

Aku, Dia, Cinta, dan Diam

Jadi begini rasanya mencintai diam-diam. Melihatnya dari kejauhan saja, senangnya luar biasa bukan main. Ya, aku mengaguminya bahkan sekaligus mencintainya sudah hampir 6 tahun, secara diam-dialm. Seharusnya cintaku bunyi, tak cuma diam. Sebab kami saling mengenal satu sama lain, dan bahkan sering membuat konversasi yang menyenangkan, walau hanya sekadar melalui messenger. Yudha Andhika, ialah nama lengkapnya. Dia adik kelasku ketika SMA lalu. Kami cukup dekat, sebab dia berpacaran dengan sahabatku. Saat itu, aku tak jatuh cinta, cuma sekadar kagum akan kepandaiannya. Entah, buatku, lelaki yang pandai selalu mempunyai kharisma tersendiri, terlebih dia mampu bergaul dengan banyak orang. Kabar putusnya hubungan Yudha dengan Leona -sahabatku- tak memberi kebahagian tersendiri bagiku, sebab aku tak mungkin bisa membuatnya menoleh dan meminta hatinya. Cukup mencintainya saja, bukan untuk memiliki hatinya, ujar benakku. Waktu berjalan. Siapa bilang waktu tak mempunyai kaki? Fils

Kalau Tak Cinta, Pasti Tak Akan Luka

“Kamu di mana?” Entah sudah berapa banyak text message dariku yang memenuhi layar handphone -nya tapi tak digubris juga. Pun entah berapa puluh banyak Missed Call dariku yang ikut menyemaraki. Randi sengaja menghindariku, atau memang ada sesuatu di luar kendali yang terjadi? Seingatku, tak ada masalah besar antara kita di hari-hari yang lalu.  Entah ada apa dengan dia hari ini, menghilang 24 jam tanpa ada kabar, tak seperti biasanya. Perasaanku tak enak. Sejenak pikiran itu membawaku melangkah mendekati tempat tinggalnya, di sebuah kost pria di daerah Jakarta Selatan. Kuketuk pintunya, padahal kutahu kalau isi kamarnya kosong, tapi tetap saja kuketuk pintunya. Berharap ada jawaban, tetapi tetap saja tak ada. Kemudian ada langkah mendekat yang kudengar dari belakangku. “Mbak, cari Mas Randi ya?” “Iya, Bu. Ada kepentingan.” “Mas Randi tadi pagi pergi. Katanya mau ke luar kota. Ke Solo kalau nggak salah. Ada urusan kerjaan katanya.” Ucap Ibu-ibu separuh baya yang sambil mengg