Surat cinta ke-3 yang kubuat hari ini, ialah curahan hati tentang rindu kepada kamu, yang semalam tertahan karena hujan yang begitu cemburu terhadap bersamanya kita.
Ini ialah curahan hati yang kusimpan di draft, semalam.
“Entah kenapa, aku tak suka hujan malam ini. Hujannya terlalu penuh ego, tak sedikitpun punya rasa kasihan terhadap sepasang hati yang berharap mendapati temu yang dijanjikan malam ini.
Ini ialah curahan hati yang kusimpan di draft, semalam.
“Entah kenapa, aku tak suka hujan malam ini. Hujannya terlalu penuh ego, tak sedikitpun punya rasa kasihan terhadap sepasang hati yang berharap mendapati temu yang dijanjikan malam ini.
Padahal malam ini kubiarkan
kosong, kukhususkan untuk kita. Karena mulai besok, begitu padat dengan
banyaknya tugas yang sudah mendekati garis mati.
Hujannya penuh ego. Menahan kita
agar tak menuntaskan rindu, dibiarkan menggunung, kemudian menghanyut bersama
air lumpur yang menggenang.
Malam ini, aku menyalahkan hujan.
Dan besok malam, aku akan menyalahkan garis mati. Kemudian besok lusa akan
menyalahkan hujan lagi, lalu garis mati, bergiliran, berulang.
Kepada kamu dan rindu, salahkan
saja hujan dan garis mati.”
Semoga besok malam tak lagi hujan, pun tugas yang dicekik garis mati bisa sesegera mungkin aku selesaikan. Aku tak sabar melipat lenganku di bahumu. Sayang, segeralah mengambil temu.
Dengan sayang,
Sonia Anggi
Semoga besok malam tak lagi hujan, pun tugas yang dicekik garis mati bisa sesegera mungkin aku selesaikan. Aku tak sabar melipat lenganku di bahumu. Sayang, segeralah mengambil temu.
Dengan sayang,
Sonia Anggi
Comments