Aku tengadahkan tanganku keangkasa, aku selipkan namamu diatasnya, kemudian memejam mata sambil berkata dalam hati, “Aku mencintainya, Tuhan. Bisikkan rindu ini padanya, pelan-pelan”. – Doaku sore ini.
Sebulan terakhir ini, aku mengamati gerakmu. Mengikuti setiap langkah kakimu melalui mayanya dunia. Mereka bilang aku “Stalker” atau “Kepo”, hal tersebut bisa saja membuatmu sakit hati, katanya. Ah, bagiku asal aku bisa tahu banyak tentang kamu, aku bisa saja lebih mudah mengenalmu, siapa saja yang sedang dekat denganmu, bukan masalah besar bagiku, justru itu sangat membantu. Tapi kiranya aku salah, tahu banyak tentang kamu, membuat aku semakin jauh dan memilih mundur dan kecewa. Mereka benar, tidak enak menjadi seorang “Stalker”.
Tapi aku berpikir lagi, mencintai seseorang yang mencintai orang lain merupakan hal yang sering aku lakukan, tetapi setelahnya mundur tanpa basa-basi. Padahal sebenarnya masih bisa mencintai diam-diam kan? Tanpa harus berharap memilikinya adalah suatu keharusan. Ya, aku masih bisa mencintai kamu diam-diam. Ya, aku adalah yang masih memantau kamu, dari dunia maya.
Kamu adalah seorang penyair yang handal, setiap tulisan yang kamu coretkan dalam kertas (ah, maksudku dalam blogmu), setiap bait dalam puisi yang menghenyakkan hati, suaramu yang kamu upload pada soundcloud-mu, foto-fotomu yang lucu, segalanya tentang dirimu, ah, apakah kamu sama sekali tak berpikir betapa mudahnya kamu untuk dicintai? Sekalipun seringnya kamu menunjukkan cengkeramaanmu bersama yang kamu cintai, tak membuatku berhenti sampai disitu.
Setiap hari aku mengikutimu, sampai tanpa sengaja mengetahui selisih umurmu dengan pacarmu sangat bebeda jauh, hingga tahu juga kalian berbeda agama. Hal tersebut membuat diriku semakin semangat untuk tahu banyak tentang kalian, sama sekali bukan niat untuk mengacaukan, tetapi sungguh, aku sangat mengagumi pengorbanan percintaan dengan gap perbedaan agama bukanlah hal yang mudah, tetapi keras. Aku tepuk tangan untuk kalian untuk hal itu.
Beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja juga aku mengetahui kalian memilih jalan sendiri-sendiri dan memutuskan hubungan. Senang, tapi sedikit iba. Ah entahlah, yang pasti, perasaanku kepadamu tidak berubah sedikitpun.
Jatuh cinta diam-diam? Tidak sepertinya, semalam aku sudah mengatakan aku jatuh cinta pada tulisan dan penulisnya lewat twitter, diapun menjawab “tentu saja, tidak ada yg melarang seseorang untuk jatuh cinta pada siapa saja :)”. Tuhan, aku semakin jatuh cinta.
Tahukah, aku sama sekali belum pernah melihat dirimu di dunia nyata, aku hanya melihat dirimu dalam kata-kata. Tapi tahukah, Tuhan pernah mengirimkan dirimu pada satu dari seribu mimpiku yang bahkan hanya kamu dan beberapa yang aku ingat.
Sekarang, aku hanyalah orang lain bagimu, seseorang yang asing. Tapi nanti, kita pasti bertemu di dunia nyata. Hingga akhirnya kamu tahu, aku lah yang pantas.
yang awalnya #cumanaksirunite tapi lama-lama jadi jatuh cinta beneran :))
tag: @hurufkecil
Comments
kak Acho kan masih pacaran, yang aku suka kan lagi jomblo sekarang. aaak. bukan kak Acho kok! serius kaaak! :'D
uhui